Komodo, satwa purba yang megah, masih bertahan di tengah tantangan dunia modern. Dengan kekuatan dan keunikan yang mencolok, hewan ini menjadi simbol penting dari keberagaman hayati dan pelestarian alam.
Komodo, satwa purba yang megah, masih bertahan di tengah tantangan dunia modern. Dengan kekuatan dan keunikan yang mencolok, hewan ini menjadi simbol penting dari keberagaman hayati dan pelestarian alam.

Komodo (Varanus komodoensis) adalah spesies kadal terbesar di dunia dan merupakan salah satu satwa purba yang masih bertahan hingga saat ini. Dikenal sebagai “naga Komodo,” hewan ini memiliki daya tarik yang luar biasa bagi para peneliti dan wisatawan. Artikel ini akan membahas sejarah, habitat, karakteristik, perilaku, serta upaya konservasi untuk melindungi spesies unik ini.
Komodo pertama kali ditemukan oleh para penjelajah Eropa pada awal abad ke-20. Meskipun telah ada selama jutaan tahun, keberadaan mereka baru diketahui secara luas setelah penemuan ini. Penelitian menunjukkan bahwa komodo merupakan keturunan dari spesies kadal raksasa yang hidup di pulau-pulau Asia Tenggara.
Komodo dapat ditemukan di beberapa pulau di Indonesia, terutama di Taman Nasional Komodo dan Pulau Rinca. Mereka lebih suka habitat yang kering dan berbatu, dengan vegetasi yang tidak terlalu lebat. Keberadaan mereka sangat bergantung pada ekosistem yang sehat dan seimbang.
Komodo memiliki tubuh yang besar, dengan panjang mencapai 3 meter dan berat hingga 70 kilogram. Kulitnya berwarna cokelat dengan pola yang bervariasi, memberikan kamuflase yang baik di habitatnya. Gigi tajam dan lidah bercabang membantu mereka dalam berburu dan mendeteksi bau.
Komodo memiliki beberapa adaptasi fisik yang membantunya bertahan hidup. Misalnya, mereka memiliki kelenjar racun yang dapat melumpuhkan mangsa, serta kemampuan untuk berlari cepat meskipun tubuhnya besar.
Komodo adalah hewan karnivora yang memangsa berbagai jenis hewan, termasuk rusa, babi, dan bahkan bangkai. Mereka adalah pemburu yang cerdas dan sering kali menggunakan strategi untuk menangkap mangsa. Selain itu, komodo juga memiliki perilaku sosial yang menarik, meskipun mereka cenderung soliter.
Dengan semakin menurunnya populasi komodo akibat perburuan dan kerusakan habitat, berbagai upaya konservasi telah dilakukan. Taman Nasional Komodo didirikan untuk melindungi spesies ini dan ekosistemnya. Selain itu, program pendidikan dan penelitian juga dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya melestarikan komodo.
Komodo adalah satwa purba yang menakjubkan dan merupakan bagian penting dari warisan alam Indonesia. Upaya konservasi yang berkelanjutan sangat diperlukan untuk memastikan bahwa generasi mendatang dapat menyaksikan keindahan dan keunikan hewan ini. Melindungi komodo berarti melindungi ekosistem yang lebih luas, dan tanggung jawab ini ada di tangan kita semua.